Melihat hasil analisa koneksi
Hmmm... saatnya melihat hasil analisa koneksi contoh yang tadi saya
lakukan. Ngomong-ngomong apabila anda pernah ke kota semarang maka anda
akan mendapati kontur tanah yang meninggi, karena salah satu titik yang
digunakan berada pada jalur lintas selatan yang akan mengarah pada kota
Solo dan kota Yogyakarta. Kita lihat hasil pengamatannya berdasarkan
software google earth dulu. Tampak pada perhitungan jarak udaranya
adalah 4.9 Km, sepintas memang kelihatannya dekat akan tetapi titik
koordinat dari Mahabarata berada di titik yang tinggi dibandingkan pada
titik Ramayana yang berada di daerah bawah (makanya timbul lah istilah
bagi warga semarang, “semarang atas†dan “semarang
bawahâ€Â)
Bagaimana dengan hasil analisa koneksi dari software Radio Mobile itu sendiri ?
Untuk melihat hasil koneksi keseluruhan pada peta maka gunakan tombol
dengan ikon bergambar seperti dibawah ini, kita urutkan dari keterangan
tombol paling kiri
yaitu melihat keseluruhan unit dan juga link koneksi yang sudah dibuat
berdasarkan pengesetan-pengesetan yang sudah kita masukkan, pada tombol
yang tengah hanya untuk menampilkan unit nya saja alias titik-titik
koordinatnya yang kita berikan keterangan pada Unit Properties. Nah yang
terakhir adalah melihat detil koneksi antara dua titik yang akan lihat
hasil analisanya, disini menampilkan keterangan-keterangan mendetil
seperti prediksi sinyal power level yang didapat, SOM + EIRP, azimuth,
clearance zone nya.
Contoh disamping adalah hasil dari penglihatan analisa koneksi, pada
pengesetan tinjau secara umum garis berwarna hijau menunjukkan bahwa
koneksi tersebut dimungkinkan dapat dikoneksikan dengan ketinggian tower
dan juga perangkat yang direncanakan akan dipasangkan. Apabila berwarna
merah maka koneksi tersebut tidak dapat dikoneksikan dengan menggunakan
perangkat dan tower yang akan digunakan.
Dan inilah hasil tampilan detil analisa koneksi menggunakan software
Radio Mobile, tampak kontur permukaan tanah pada Mahabarata memang
tinggi dibandingkan dengan Ramayana bukan ? Dan itulah fungsi dari peta
digital SRTM yang digunakan, apabila anda merasa penasaran cobalah
gunakan peta digital SRTM pada daerah anda sendiri. Meskipun begitu
masih terasa ada yang kurang pada software Radio Mobile ini, (CMIIW)
bahwa tidak dapat melakukan pengubahan tinggi kontur tanah disepanjang
koneksi. Ini sangat diperlukan untuk analisa koneksi yang berada di
perkotaan dimana tantangan gedung-gedung tinggi atau bahkan
pepohonan-pepohonan yang dirasa tinggi perlu diperhitungkan juga dalam
koneksi kita ini. Meskipun tampak pada gambar bahwa kita mendapatkan
sinyal LOS (Line Of Sight) permasalahan berikutnya adalah kecukupan
titik clearance terhadap zona fresnel. Titik clearance ini dihitung
berdasarkan pada obyek titik tertinggi di sepanjang koneksi terhadap
zona fresnel yang terjadi. Karena ini akan berpengaruh terhadap hasil Rx
Levelnya (tampak pada contoh analisa didapatkan -58.7 dBm) .
Penghitungan sudut juga ditampilkan dalam analisa, lihat pada Azimuthnya
yaitu 52.3º dimana untuk mencapai titik ramayana dari titik
mahabarata pada perangkat kompas atau GPS perangkat wireless radio yang
kita pasang harus kita arahkan pada 52.3º dan sedangkan pada titik
ramayana terhadap titik mahabarata kita tambahkan dengan nilai 180º
menjadi 232.3º . Perhitungan lainnya adalah penentuan sudut turun
naik dari antena, bila memungkinkan terdapat pada jenis antena yang
digunakan, karena contoh koneksi ini mengharuskan bahwa salah satu
diturunkan dan yang lainnya adalah dinaikkan. Pada contoh adalah koneksi
antara mahabarata(TX)-ramayana(RX) sudut naik turunnya adalah
-1.320º mungkin dirasa kecil sekali yah. Jika anda pernah merasakan
harus melakukan kegiatan pointing maka (CMIIW) hanya ada dua yang harus
diatur, ketinggian turun-naik, dan kanan-kiri.
Sumber:
http://www.forummikrotik.com/general-networking/12118-radio-mobile-untuk-pemula.html
Untuk Aplikasi bisa hubungi saya via email : pwk.dian@gmail.com
Selasa, 24 Juli 2012
Radio Mobile untuk Pemula
Radio Mobile untuk pemula
Lagi iseng-iseng bikin how-to nih.... buat yang mau bikin analisa jaringan wireless radio pakai software radio mobile. Selain gratis, mantep juga loh analisa nya. cuman perlu download peta digital SRTM nya aja. nah karena belum lengkap nian mohon doa nya agar cepat keluar how-to lanjutannya. Misalkan saja anda ingin menganalisa jalur koneksi sepanjang 15 Km, gimana sih ketinggian kontur tanah disepanjang koneksi tersebut ? titik-titik mana yang tinggi dan mana yang rendah ? pakai spesifikasi wireless radio apa yang cocok ? tower nya berapa meter ? hmmm..... kalo main asal-asal an kan sama aja bohong kan ?Nah dengan software Radio mobile ini + peta digital SRTM + titik koordinat yang didapat dari GPS semuanya menjadi mungkin dapat diketahui. biar perencanaan nggak dirasa boros atau malahan kalau nanti sudah terlaksana eh.... malah nggak konek karena terhalang bukit atau gedung yang tinggi. ikutin tutorial sederhana radio mobile untuk pemula yang saya buat yah......
---------------------------------------------------------------------
Pendahuluan
Sebelum menginjak lebih jauh mengenai penggunaan program radio mobile, saya minta maaf sebelumnya apabila ada dalam tulisan saya ini mengandung hal-hal yang berisikan selain dari merk mikrotik dan seluruh variannya. Sebagai pelengkap informasi ini, anda bisa melakukan googling untuk pencarian 'radio mobile' . Penggunaan radio mobile yang saya terangkan disini untuk keperluan analisa jaringan wireless yang akan dibangun, dengan melakukan penambahan-penambahan variabel perangkat yang anda punyai seperti misalnya data teknis perangkat antena, mini-pci radio, ketinggian tower, juga penghitungan prediksi kabel loss. Radio mobile dapat digunakan untuk melakukan analisa pada frekuensi umum seperti 2.4 GHz atau 5.7 GHz dimana sering digunakan untuk rencana pembangunan wireless.
Utama
Saya menggunakan sistem operasi GNU/Linux CentOS dalam penggunaan software Radio mobile ini dengan emulasi melalui wine (gratis) / Crossover (versi bayar) , meskipun begitu seluruh fitur yang ada tetap dapat saya jalankan. Agar lebih mudah mulai dari sekarang saya akan memberikan istilah Radio Mobile ini adalah rmw (radio mobile for windows) . Rmw ada dua versi yang pertama adalah versi dari pembuatnya Roger Coude dimana bukanlah versi installer, dimana mengharuskan kita untuk melakukan pembuatan folder terlebih dahulu dan melakukan ekstrak file .zip dengan kemudahan apabila ada update terbaru maka kita tinggal menyalin file program .exe nya ke folder rmw. Yang kedua adalah versi installer dengan kemudahan klik tombol next, next, finish (heheheheh) dari Ian D Brown dengan fitur-fitur kelengkapan data, lebih lengkapnya kunjungi situsnya di .
Sebagai pelengkapnya saya meminta anda untuk mengetahui titik koordinat yang akan dipasang, program rmw ini mengenali beberapa penulisan masukan untuk titik koordinat. Yang lebih utama adalah seperti penggunaan 'degree menit detik' apabila anda bingung cobalah periksa pada perangkat GPS anda. Contoh-contoh sebuah titik koordinat seperti 7° 00' 05.6” S 110° 25' 42.41” E apabila anda mencoba browsing dengan menggunakan google earth maka anda akan berada di daerah kota Semarang, dan merupakan daerah-daerah sekitar rumah orang tua saya sendiri. Model-model penulisan seperti -3.757639 lintang selatan dan 103.3451 bujur timur dan bahkan ada juga penulisan seperti QRA OI16QF dengan titik koordinat yang terakhir tersebut anda akan berada di daerah kabupaten Lahat (Sumatera Selatan) .
Mendapatkan peta SRTM
SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) merupakan sebuah proyek yang mempunyai misi untuk medapatkan peta digital lengkap dengan ketinggiannya, saya akan menggunakan peta digital berjenis SRTM dalam tulisan ini. Apabila komputer anda terhubung langsung di internet, maka secara otomatis rmw akan mencari bagian-bagian peta yang belum ada pada bagian-bagian peta yang sudah disimpan di komputer, ini akan menghemat waktu tentunya. Untuk mendapatkan nya klik pada tautan ini . Karena negara kita ini terbagi menjadi dua wilayah utara dan selatan karena dilintasi garis ekuator yang merupakan titik lintang nol (0 °) derajat. Jadi sesuaikanlah dengan daerah anda masing-masing. Apabila anda tidak mengetahui perkiraan titik koordinat anda berada, cobalah gunakan google earth lalu jelajahilah daerah anda tersebut dan kemudian catat perkiraan koordinat tersebut dan masukkan pada link tersebut. Yang perlu diingat disini adalah apabila anda berada di daerah lintang selatan, maka nilai longitude menjadi – (minus) . Apabila anda sudah mendapatkan salah satu bagian peta digital SRTM maka kita lanjutkan ke langkah sekarang.
Menjalankan untuk pertama kali
Klik pada tombol new di menu file, anda akan diminta untuk memasukkan jumlah unit/perangkat yang akan dipasang serta koneksi jaringannya, untuk isian default saya kira sudah mencukupi. Selanjutnya adalah melakukan pengesetan peta digital SRTM dengan mengklik ikon tombol yang paling kanan, dimana akan mengatur untuk pengesetan peta, menengahkan posisi,
Pada gambar disamping ini tampak map properties dari rmw, yang harus anda perhatikan disini adalah penomoran yang berisikan keterangan-keterangan. Pada angka 1 adalah ukuran dari peta yang nanti akan dihasilkan, tampak pada contoh, peta yang akan tampil pada layar monitor saya adalah 1263 x 665 pixel. Keterangan pada angka 2 adalah pembesaran (zoom) dimana pada contoh gambar disamping menunjukkan bahwa saya akan melihat
hasil peta yang akan ditampilkan pada ketinggian 40 Km, cobalah sesuaikan angka ini dengan keinginan anda. Semakin angka ini kecil maka kita akan bisa melihat lebih detil kontur tanahnya. Yang ke 3 adalah penyimpanan peta digital SRTM pada komputer anda, meskipun kita bisa membuka jenis file peta digital yang lain. Tentukan path nya pada komputer lalu pilih SRTM. Yang ke 4 adalah pengaturan titik tengah pada peta, ini sangat bermanfaat apabila kita memiliki banyak titik koordinat yang kita survey. Apabila anda mengklik tombol Select a city name maka rmw akan menampilkan seluruh kota-kota di dunia beserta titik koordinatnya, dan apabila peta digital tersebut telah terpasang dikomputer maka secara otomatis akan langsung tampil pada program rmw.
Tampak sebuah peta digital SRTM berhasil ditampilkan pada rmw dan siap untuk melakukan analisa koneksi. Tampak pada gambar diatas tersebut ada beberapa warna biru, hijau, kuning yang tidak lain adalah merupakan contoh tinggi-rendah suatu daerah.
Memasukkan titik koordinat sebagai unit dalam rmw
Apakah catatan hasil survey anda sudah disiapkan ? Dan apakah titik koordinat dari GPS sudah anda rekam ? Langkah berikutnya adalah memasukkan titik koordinat tersebut menjadi sebuah unit. Cari dan klik tombol yang berada disebelah kanan, sedangkan tombol yang sebelah kiri adalah digunakan untuk tombol properties koneksi. Pada gambar disamping ini tampak unit properties dimana fungsinya memasukkan titik koordinat, impor file .kml (misalkan dari google earth) atau menambahkan variasi visualisasi titik koordinat. Kita mulai dari nomor 1, adalah pemberian nama dari sebuah unit yang akan kita masukkan. Nomor 2 adalah informasi ketinggian, secara otomatis apabila anda telah memasukkan titik koordinat pada keterangan nomor 3 maka informasi ketinggian akan muncul secara otomasis, akan tetapi perlu dipahami juga bahwa terkadang informasi ketinggian yang didapat dari perangkat GPS berbeda dari peta digital
SRTM. Apabila yakin bahwa informasi ketinggian pada perangkat GPS anda yakin benar maka ubahlah nilai ini. Nomor 3 adalah pengisian titik koordinatnya, perlu diingat saja bahwa rmw menyediakan tiga model pembacaan titik koordinat. Perhatikan pada titik koordinat lintang, di negara kita Indonesia hanya mengenal lintang utara dan lintang selatan dan pasti informasi keduanya adalah bujur timur.
Untuk nomor 4 adalah apabila kita ingin melakukan proses impor dari titik koordinat yang sudah diset sebelumnya, misalkan saja anda menggunakan software google earth untuk memasukkan titik koordinatnya maka anda tak perlu lagi memasukkan satu persatu dan sebaliknya juga apabila kita ingin melakukan export file. Fungsi pada nomor 5 adalah digunakan untuk merubah visualisasi dari titik-titik koordinat yang tadi kita masukkan. Ada beberapa ikon-ikon yang cukup dapat difungsikan untuk mewakili keterangan dari titik koordinat yang anda masukkan. Tampak pada gambar dibawah ini merupakan contoh hasil 2 titik koordinat yang saya masukkan. Titik tersebut saya namakan ramayana dan mahabarata, dan untuk membuktikan bahwa pengisian informasi ketinggian langsung tercatat secara otomatis gambarnya seperti dibawah ini.
Menambahkan sistem koneksi
Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, bahwa perangkat wireless yang nantinya akan dipasang, anda telah mengerti benar mengenai detil teknis nya bukan ? Nah disinilah kita akan memasukkan detilnya. Jadi informasi teknis seperti apa yang kita perlukan dalam melakukan analisa pembangunan jaringan wireless, ketinggian tower atau apabila menggunakan monopole berapakah tingginya, kekuatan daya pancar radio (Tx Power), sensitivitas radio (Rx Sensitivity), 2.4 GHz atau 5.8 GHz ? , kehilangan kekuatan pancar/terima karena kabel (cable loss), polaritas antena horisontal atau vertikal ?. Apabila anda merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi-informasi yang saya sebutkan tadi, cobalah googling dengan mengetikkan merk perangkat yang akan digunakan untuk analisa. Oh iya, saya tadi lupa menyebutkan apabila nantinya perangkat tersebut dipasangkan pada bangunan bertingkat maka kita harus menambahkan juga ketinggian dari bangunan tersebut pada unit properties rmw. Serta jangan lupa selama anda melakukan survey tersebut tandai atau ingat-ingatlah ada atau tidak bangunan atau pepohonan yang cukup tinggi di sepanjang jalur koneksi tersebut. Karena peta digital SRTM ini tidak memperhitungkan hal-hal tersebut. Seringkali sinyal yang terpancar lurus dari pemancar ke penerima tidak mengalami hambatan (LOS) akan tetapi jangan lupa untuk memperhitungkan juga zona fresnel nya.
Karena nantinya akan sangat menganggu performa yang didapat. Baiklah kita mulai satu-persatu diawali dengan pengaturan parameter, disini kita mengatur pengesetan polaritas antena (nomor 4), penggunaan frekuensi (nomor 3), serta untuk kemudahan nantinya yaitu pemberian nama koneksi (nomor 2)
Apabila anda menggunakan frekuensi 5.8 GHz maka masukkan frekuensi minimum dan maksimum pada keterangan nomor 3. Jangan lupa apabila antena anda mendukung polaritas pancaran horisontal maka atur pada keterangan nomor 4. Dan seperti yang anda lihat sendiri, rmw menyediakan pengesetan dengan lingkup yang berbeda-beda. Pengesetan yang selanjutnya adalah Topology, diman harus ditetapkan terlebih dahulu. Diakui, sebenarnya program rmw ini utamanya untuk penggunaan pemancar-penerima radio apakah yang berfrekuensi komersil (AM-FM) atau amatir. Dimana untuk memprediksi sampai sejauh manakah kekuatan daya pancar dari perangkat. Tampak pada gambar dibawah ini tersedianya analisa untuk penggunaan komunikasi suara. Kita akan memilih pada pilihan yang tengah, yaitu Data net, star topolohy (Master/Slave) . Selanjutnya penentuan pengesetan master-slave untuk masing-masing perangkat. Apabila perangkat wireless yang akan anda gunakan tidak bertipe Master/Slave, jangan khawatir karena ini merupakan istilah pada program rmw saja. Jadi apakah analisa desain anda sebuah point-to-multipoint (hotspot) ataukah point-to-point (PTP) tidak jadi soal pada program rmw ini. Dan untuk selanjutnya gunakan pengesetan Master/Slave.
Penentuan tinggi tower atau apabila anda menggunakan besi monopole harus anda tentukan terlebih dahulu, sebelum anda melakukan pemesanan ke penyedia barang-barang perangkat wireless yang dimana seringkali menawarkan jasa tambahan untuk konsultasi penggunaan yang cocok itu apakah cukup menggunakan besi monopole dengan ketinggian tertentu atau malahan disarankan penggunaan tower yang cukup tinggi? Jangan lupa mintalah konsultasi mengenai keamanan perangkat yang kita pasang, bagaimana apabila terjadi sambaran petir di sekitar tower atau besi monopole ? Mintalah rekomendasi mengenai perangkat tambahan untuk keamanan perangkat radio, tower, grounding. dan sebagainya.
Tampak pengesetan sistem pada rmw, isian-isian ini harus di isi agar kita mendapatkan analisa koneksi yang kita inginkan dari perangkat yang akan dipasangkan. Apabila anda akan bereksperimen dengan banyak perangkat radio, isikan saja sampai penuh (25 sistem) , karena nantinya akan mempermudah pada saat analisa koneksi dimana anda tinggal melakukan pergantian perangkat yang anda maksud.
Kita akan memulainya dari keterangan nomor 1, dimana merupakan isian nama sebuah sistem yang telah tersimpan. Pada nomor 2 adalah isiannya, dimana anda bisa menambahkan dan melakukan perubahan nama. Untuk nomor 3 adalah kekuatan daya pancar radio, dalam satuan dBm. Meskipun perangkat kita mampu memberikan daya pancar yang besar, akan tetapi sangat tidak dianjurkan karena nanti akan mengganggu perangkat radio lain yang terpasang. Oleh karena itulah mengapa terbit adanya sebuah aturan yang mengatur tentang penggunaan spektrum frekuensi bebas seperti 2.4 GHz dengan hanya memperbolehkan daya pancar sinyal radio pada angka (dbm) tertentu. Apabila kita tidak ingin diganggu maka sebaiknya jangan mengganggu bukan ? Meskipun pada prakteknya banyak juga pengguna yang tidak mengindahkan aturan ini. Berikutnya isian nomor 4 adalah pengesetan sensitivitas perangkat, pada beberapa perangkat radio tertentu dapat diatur secara berubah-ubah untuk sensitivitasnya. Satuan untuk pengesetan adalah dBm dan juga ditambahkan tanda minus ( - ) .
Line loss pada isian nomor 5 diperuntukkan pada perangkat radio yang terpisah dengan antena nya. Dimana sebagaimana diketahui bahwa dengan adanya sebuah kabel penghubung antara radio dan antena akan mengakibatkan hilangnya daya pancar/terima sinyal. Isian 0.5 dB untuk line loss pada penggunaan kabel penghubung yang tidak terlalu panjang saya kira sudah mencukupi. Polaritas, beamwidth, azimuth adalah istilah-istilah yang sebenarnya jujur tidak terlalu saya kuasai, isian menggunakan omni.ant dapat anda gunakan pada isian nomor 6 . Perlu ada sedikit penambahan pengesetan pada rmw untuk menambahkan baru pola sebaran bagaimana antena memancarkan/menerima sinyal radio. Spesifikasi-spesifikasi pada antena harus anda mengerti terlebih dahulu sebelum melakukan perubahan. Untuk melakukan penambahan dan perubahan mengenai isian dari menu nomor 6, cobalah anda telusuri pada direktori program yang bernama antenna. Tampak pada gambar disamping isi dari direktori antenna. Apabila anda membuka file teks tersebut maka yang akan tampil hanyalah angka-angka.
Untuk melakukan perubahan atau menambahkan setidaknya anda harus mendownload sebuah alat bantu yang telah tersedia di situs tampak pada gambar dibawah ini, anda harus mendownload sebuah file excel yang bernama 3D Antenna 5 degree plot V2.xls yang dimana telah dilengkapi dengan pratinjau grafis. Kita hanya memasukkan nilai-nilai spesifikasi yang ada pada antena kedalam isian file excel ini.
Antena berjenis sektoral yang mempunyai karakter yang akan memancarkan sinyal lebih kuat pada sudut tertentu akan sangat sesuai sekali dijadikan contoh apabila anda melakukan perubahan-perubahan pada file-file .ant ini. Tampak pada gambar disamping adalah hasil pratinjau yang dihasilkan dari isian-isian pada file excel.
Isian nomor 7 yang berikutnya adalah kekuatan antena yang mempunyai satuan dBi. Kembali pada spesifikasi contoh peralatan pada brosur yang menyatakan adalah 10 dBi. Angka tersebut sebenarnya kekuatan internal dari perangkat radio tersebut, lalu jika menambahkan antena tambahan sebagai penguatnya maka kita akan menambahkan penguatan. Misalkan saja apabila antena tambahan tersebut 15 dBi, maka secara otomatis kita akan mendapatkan nilai total dari kekuatan antena sebesar 25 dBi. Selanjutnya adalah ketinggian pemasangan antena yang merupakan isian nomor 8, yang perlu diingat disini adalah bukan pemasangan radio. Namun apabila perangkat radio anda telah menjadi satu berikut antena nya maka hal tersebut tidaklah mengapa. Dan isian disini bukanlah mengisikan tinggi tower/besi monopole yang akan dipasangkan, meskipun kita bisa saja memasangkan antena tersebut berada di titik maksimal dari tower/besi monopole.
Yang terakhir adalah isian nomor 9 dimana untuk menambahkan agar secara otomatis tersimpan pada pengesetan rmw. Dengan kemudahan seperti ini, nantinya apabila kita membuat sebuah analisa baru kita tidak perlu lagi melakukan pengisian-pengisian tersebut.
Menjalinkan koneksi
Langkah terakhir adalah menjalinkan sebuah koneksi, tampak pada gambar disamping adalah menu Network Properties → Membership. Pada keterangan nomor 1 adalah isian-isian pada menu Parameters. Pada contoh ini saya hanya membuat sebuah koneksi yang diberi nama ramayana-mahabarata. Isian nomor 2 adalah menyebutkan, unit-unit mana saja yang akan dikoneksikan. Untuk analisa yang lebih komplek, memungkinkan anda untuk memasukkan keseluruhan perangkat yang misalnya mencapai 10 unit. Selanjutnya adalah pengesetan peranan apakah sebagai Master ataukah Slave pada keterangan nomor 3, apabila anda merasa bingung dengan istilah pada rmw ini maka asumsikan saja peranan Master sebagai pusat dari semua koneksi sedangkan untuk Slave sebagai titik akhir (end node) yang mengharuskan terkoneksi ke Master.
Keterangan nomor 4 adalah mengenai sistem yang kita gunakan, masih ingat bukan pada bagian menambahkan koneksi ? Dimana kita menyimpan pengesetan berdasarkan spesifikasi teknis dari perangkat dan juga ketinggian tower/besi monopole yang akan kita gunakan. Nah apabila anda membuat banyak sistem, anda dapat dengan dengan mudah melakukan perubahan-perubahan tersebut. Keterangan nomor 5 diperuntukkan pada ketinggian pemasangan antena yang dipasangkan, disini ada pilihan yang dapat digunakan yaitu System dan Other. Pada keterangan System, kita mengikuti pengesetan yang sudah kita set sebelumnya seperti pada informasi bagian menambahkan koneksi. Sedangkan pada Other diperuntukkan apabila kita ingin melakukan perubahan ketinggian pemasangan antena, Satuannya adalah meter. Masukkan sesuai dengan yang anda inginkan pada isian tersebut. Yang terakhir (keterangan nomor 6) adalah untuk melihat pola pancaran sinyal dari antena yang kita pilih pada bagian informasi menambahkan koneksi.
Minggu, 22 Juli 2012
Membuat RF Gateway dengan DR135
Interface RF Gateway
Link dengan menggunakan Alinco DR135 Kian Hari pengguna link RF Gateway
semakin marak, dan semakin rame, hampir semua peralatan radio di gunakan
untuk dapat mengkoneksikan radio dengan computer, mulai dari radio HT
hingga radio RIG dengan berbagai merek dan type.
Gambar Alinco DR135
Artikel kali ini sedikit berbagi saja buat teman-teman yang hendak
membangun LINK Gateway di wilayah atau di daerahnya masing – masing
dengan menggunakan radio alinco dr135. Setiap radio pasti mempuyai
kelebihan dan kekurangan pada kesempatan kali ini link rf gateway dengan
memanfaatkan radio alnico dr135 dengan memanfaatkan DB9 yang terdapat
di bagian belakang radio seperti gambar dibawah ini;
Gambar Bagian Belakang DR 135 Dari bagian belakang radio alnico DR135
terdapat konektor DB9, port ini lah yang kita hubungkan ke computer
link, sedangkan konektor yang berada di depan tidak dipergunakan
dibiarkan saja kosong atau extramicnya dilepas saja, untuk lebih
jelasnya konfigurasi pin dari DB 9 yang terdapat di belakang radio bias
lihat gambar dan keterangan dibawah ini:
_alinco_dr135_port
Gambar Fungsi Pin DB9 DR135
Dari keterangan dan fungsi pin DB9 yang terdapat di belakang radio
alinco dr135 kita dapat menghubungkan keserial port yang terdapat di
computer link, dengan menambahkan sedikit rangkaian elektronika antara
lain transistor dengan type NPN, kapasitor, diode dan resistor.
Gambar Rangkain Interface LINK dengan Menggunakan Radio Alinco DR135
Dari gambar rangkaian diatas terlihat rangkaian yang sangat sederhana
hanya dengan menggunakan transistor sebagai penggerak PTT untuk
memberikan logika low pada input PTT radio link.
fungsi_pin_db9
Sedangkan untuk audio atau suara, cukup menambahkan kapasitor 10µf untuk
filter audionya, pengaturan besar kecilnya suara yang diterima dari
link cukup mengatur besaran input vol mic yang ada dikomputer, sedangkan
untuk mengatur besar suara yang di pancarkan ke link cukup dengan
mengatur master volume pada computer.
Gambar Volume Master
Dari gambar master volume diatas, yang perlu diatur adalah besar master
volume dan wave vol, usahakan pengaturan volume ini seimbang untuk
menghasilkan suara yang sempurna, sedangkan pengaturan yang lainnya di
mute saja, untuk mengurangi noise input dari masukan-masukan yang
lainnya yang mungkin tidak diinginkan. Sedangkan untuk input mic dari
radio link ke computer pilih option properties recording. Seperti pada
gambar dibawah ini;
Gambar Menu Pilihan Recording
Setelah menu diatas di centang kemudian pilih mode mic yang digunakan,
untuk kepekaan input mic biasanya setiap computer berbeda-beda,
tergantung dari type sound yang digunakan pada computer, jika input mic
masih terasa kurang begitu peka atau kurang kuat bisa dengan mencentang
mic bost (aktifkan Mic bostnya) untuk mengaktifkan mic bost bisa dengan
cara mengklik tab option kemudian pilih advanced, seperti pada gambar
dibawah ini:
Gambar Aktifkan Mic Advanced Controls
Setelah menu di tab option Advanced Controls diaktifkan maka di bagian
bawah vol mic maka akan muncul tombol advanced, yang didalamnya terdapat
mic bost, seperti gambar dibawah ini:
Gambar Microphone Bosster
Pada dasarnya pembuatan interface link Gateway tidaklah diperlukan
rangkaian-rangkaian filter audio dengan menggunakan transformator IT
maupun OT, yang membuat rangkaian interface menjadi lebih banyak dan
lebih ribet, semuanya tergantung dari pengaturan audio yang masuk dan
yang keluar pada bagin input gunakanlah kabel yang dapat meredam noise,
seperti kabel head atau menggunakan kabel microphone yang baik.
Sedangkan untuk menghilangkan dengungan yang keluar dari radio maupun
yang dipancarkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
adalah, stabilitas tegangan atau catu daya, grounding antena, dan
kabel-kabel yang digunakan, untuk rangkaian tambahan lainnya sebenarnya
hanya untuk modifikasi saja, berbeda halnya jika yang menggunakan link
hanya satu orang saja atau yang menggunakan link dekat dengan pancaran
link yang memungkinkan kuliatas audio bisa diperbaiki, nah bagaimana
seandainya yang menggunakan link jarak jauh dan disertai dengan suara
gemerusuh, dan kepekaan mic yang digunakan juga tidak sensitive atau
menggunakan efek echo, tentu hasilnya juga sama atau dengan kata lain
tidak akan sepenuhnya merubah kualitas audio link tersebut. Jadi inti
dari rangkaian interface untuk link adalah PTT keyernya saja. Semoga
artikel PTT Keyer kali ini dapat menambah refrensi buat teman-teman
semua yang hendak membangun link gateway di daerah maupun diwilayah
masing-masing sekalipuan tidak memiliki keahlian dibidang elektronika
namun dengan kesederhanaan rangkaian PTT Keyer diatas teman-teman dapat
dengan mudah memperoleh komponen untuk rangkaian dan merakitnya. Intinya
membuat link tidak perlu menggunakan rangkaian-rangkaian yang
ribet-ribet alias banyak yang toh hasilnya tidak begitu jauh berbeda,
dengan komponen yang sederhana. Selamat mencoba, semoga sukses
Sumber Artikel at: http://www.duniakomunikasi.com/2010/05/interface-rf-gateway-link-dengan-radio.html
Sumber Artikel at: http://www.duniakomunikasi.com/2010/05/interface-rf-gateway-link-dengan-radio.html
Sabtu, 14 Juli 2012
Modifikasi ICom 2000 untuk Gateway atau Repeater
Modifikasi ICom 2000 untuk Gateway atau Repeater
Posted by: Admin
Duniakomunikasi Updated at: 23:25
Icom 2000 sedikit modifikasi pada radio untuk dapat digunakan sebagai link gateway, atau Repeater.
Radio ini baik digunakan buat link bergerak atau juga base station, untuk jack interface cukup di pasang di bagian depan melalui jack mic, jika digunakan sebagai link dan begitu juga jika radio ini di gunakan sebagai input repeater, dan jika tidak digunakan untuk link atau repeater radio ini juga masih dapat dipergunakan seperti mana biasanya karena tidak ada perubahan pada pin untuk extra micnya.
IC-2000
Memodifikasi radio icom 2000 untuk dijadikan sebagai link gateway dan bisa juga dijadikan sebagai radio penerima untuk pancar ulang portable, hanya dengan menambahkan sedikit rangkaian yang ditempelkan pada pcb lobang halus, atau biasa dikenal dengan PCB IC
.Rangkaiannya cukup sederhana sekali, cukup diletakkan di dalam radio, perhatikan gambar disamping, cukup kecil kan,
Untuk jalur cosnya bisa klik gambar perhatikan kabel yang berwarna merah
sumber:
http://www.duniakomunikasi.com/2011/02/modifikasi-icom-2000-untuk-gateway-atau.html
kumpulan cos beberapa radio
Kumpulan COS Beberapa Radio untuk Repeater dan Gateway
Posted by: Admin
Duniakomunikasi Updated at: 08:22
Beberapa sumber gambar diambil dari blog sahabat yang sudah posting di blognya, di repost ulang untuk membantu teman-teman yang sedang mencari jalur cos dari radio yang digunakan. artikel kali ini belum lengkap dan kami akan berusuaha menampilkan jalur cos tipe radio yang lainnya.
Sumber gambar dari :
- http://dukom-rapi.blogspot.com/2011/10/cos-radio-link-rf-gateway.html http://yc5nbx.blogspot.com/2011/12/kenwood-tm-271-cos-pin-out.html
- http://dukom-rapi.blogspot.com/2011/10/cos-radio-link-rf-gateway.html
- http://www.duniakomunikasi.com/2011/12/kumpulan-cos-beberapa-radio-untuk.html
Senin, 09 Juli 2012
membuat slimjim antena dari kawat las kuningan dan pipa pvc
dari beberapa permintaan teman dalam membuat atena yang murah meriah akhirnya saya coba googling dan akhirnya pilihan jatuh kepada antena slim jim
beberapa literatur saya coba membuat sebuah antena slim jim
adapun langkah-langkahnya, sbb:
1. sediakan secangkir kopi item
2. klw ada internet di rumah sih silahka coba menuju ke :
http://www.m0ukd.com/Calculators/Slim_Jim/index.php# , untuk mendapatkan dimensi awal pembuatan antena.
tapi sebagai referensi saya coba screen capture untuk freq 168MHz
itu adalah gambaran awal antena yang akan kita buat
adapun bahan-bahan yang saya gunakan adalah:
1. kawat las kuningan (saya beli yg buatan jerman dan terdiri dari potongan sepanjang 50 cm), lalu kawat tersebut di sambungkan sehingga ukurannya bisa lebih panjang (saya sih minta bantuan tukang las kuningan utk menyambungkan kawat las tersebut
2. pipa pvc 1/2 in (sebagai dasar atau gap-F)
3. pipa pvc 3/4 in sebagai penjempit kawat-kawat tersebut
4. pipa pvc 1 in
5. sok (sambungan pvc dari 3/4 ke 1 in)
cara membuatnya sebagai berikut:
1. sambungkan 4 buah kawat las kuningan sehingga total panjangnya sktr 2m
2. potong pvc 1/2 in sepanjang ukuran total antena (A) ----> SEKITAR 130,3 cm (utnutk freq 168MHz
3. potong pvc 3/4 in sekitar 20cm untuk jepitan antena yang dibawah, lalu masukan pvc 3/4 tersebut ke pvc 1/2 in yg sdh ada kawat las nya
4. pastikan baut terminal kabel dimasukan ke kawat las tersebut, baut terminal ini nantinya digunakan untuk menempelkan kabel (transmision line), penggunaan baut terminal tersebut juga agar mudah menggeser-geser feed point untuk mendapatkan swr terbaik.
5. bentarrrrr....... mau nganter dulu istri ke atm....
nanti dilanjut heheheh
beberapa literatur saya coba membuat sebuah antena slim jim
adapun langkah-langkahnya, sbb:
1. sediakan secangkir kopi item
2. klw ada internet di rumah sih silahka coba menuju ke :
http://www.m0ukd.com/Calculators/Slim_Jim/index.php# , untuk mendapatkan dimensi awal pembuatan antena.
tapi sebagai referensi saya coba screen capture untuk freq 168MHz
itu adalah gambaran awal antena yang akan kita buat
adapun bahan-bahan yang saya gunakan adalah:
1. kawat las kuningan (saya beli yg buatan jerman dan terdiri dari potongan sepanjang 50 cm), lalu kawat tersebut di sambungkan sehingga ukurannya bisa lebih panjang (saya sih minta bantuan tukang las kuningan utk menyambungkan kawat las tersebut
2. pipa pvc 1/2 in (sebagai dasar atau gap-F)
3. pipa pvc 3/4 in sebagai penjempit kawat-kawat tersebut
4. pipa pvc 1 in
5. sok (sambungan pvc dari 3/4 ke 1 in)
cara membuatnya sebagai berikut:
1. sambungkan 4 buah kawat las kuningan sehingga total panjangnya sktr 2m
2. potong pvc 1/2 in sepanjang ukuran total antena (A) ----> SEKITAR 130,3 cm (utnutk freq 168MHz
3. potong pvc 3/4 in sekitar 20cm untuk jepitan antena yang dibawah, lalu masukan pvc 3/4 tersebut ke pvc 1/2 in yg sdh ada kawat las nya
5. bentarrrrr....... mau nganter dulu istri ke atm....
nanti dilanjut heheheh
Minggu, 08 Juli 2012
Merancang antenna
Menganalisa Antenna Sederhana
MMANA dapat di ambil secara gratis dari,
- http://mmhamsoft.amateur-radio.ca/files/programs/MMANA-GAL-1.2.0.20.exe
- http://125.160.17.21/speedyorari/index.php?dir=orari-diklat/teknik/antenna/software/MMANA
Pada saat di install, MMANA telah menyiapkan banyak contoh antenna yang dapat kita gunakan tanpa perlu membuat contoh antenna yang baru. Berbagai contoh tersebut dapat di akses melalui menu MMANA File --> Open, di dalamnya akan ada beberapa folder berisi contoh antenna, seperti,
* Aperiodic - seperti Rhombic. * Feeders - antenna feeder. * HF Beam - antenna beam di HF. * HF multiband - antenna multiband di HF. * HF Simple - antenna sederhana di HF. * Match - untuk matching impedansi. * Receive - untuk receiver / radio penerima. * Short - antenna pendek. * VHF - antenna VHF dan UHF. * VHF Beam - antenna beam / yagi di VHF / UHF.Dan masih banyak lagi. Jika kita tidak perlu men-tune antenna ke frekuensi yang lain, maka sebenernya proses simulasi sangat sederhana sekali.
Langkah yang perlu dilakukan adalah,
1. Load file antenna yang di inginkan, melalui menu MMANA File --> Open --> Folder yang diinginkan -> File yang di inginkan.
2. Setelah file antenna di load, anda akan di suguhi dimensi / geometri antenna yang akan di simulasikan, beserta berbagai informasi lainnya, seperti posisi source dan load (coil) yang di pasang di antenna.
3. Klik Menu Calculate untuk siap men-simulasi antenna. Jika anda ingin mengubah frekuensi simulasi, anda dapat melakukannya sekarang dengan mengubah frekuensi pada Kotak Frekuensi.
4. Tekan tombol start untuk mensimulasi antena, informasi yang akan di keluarkan antara lain adalah SWR, Gain, sudut elevasi pancaran.
5. Langkah selanjutnya yang sering dilakukan adalah melihat performance (SWR, Gain dan pola radiasi antenna) dalam rentang frekuensi tertentu. Hal ini dilakukan menggunakan menu Plot yang ada di bagian bawah dalam menu Calculate. Kita biasanya perlu menekan tombol "Detailed" untuk memperoleh semua kalkulasi pada berbagai frekuensi.
Kita selanjutnya dapat melihat Impedansi (Z) vs frekuensi
SWR vs Frekuensi
Gain vs Frekuensi
Polaradiasi vs Frekuensi
6. Jika kita cukup puas dengan hasil simulasi, bisanya kita ingin mengetahui dimensi / geometri antenna. Hal ini dapat dilakukan dengan menekan menu View, dimensi kabel terdapat di samping kanan. Untuk mengetahui berbagai dimensi kabel yang ada kita perlu menggunakan menu Selected Wire yang ada di kanan bawah.
[edit] Optimasi Antenna Pada Kriteria Tertentu
Sering kali, kita menginginkan antenna yang kita rancang untuk bekerja pada frekuensi tertentu, dengan gain tertentu atau Front/Back Ratio tertentu. Hal ini cukup mudah di lakukan melalui menu Calculate --> Optimization.Pada menu optimization, kita dapat menset kriteria sukses yang kita inginkan, apakah itu,
- Gain
- F/B
- Elev - sudut elevasi radiasi antenna
- jX - komponen reactive dari antenna
- SWR
- Match
- Current - arus di maksimalkan di titik coax
Selanjutnya kita harus memilih elemen mana yang akan di optimisasi. Saya biasanya mengklik All element, Memang ini kadang-kadang akan membuat susah, tapi untuk pemula mungkin lebih mudah untuk memilih All element.
Sampai tahapan ini, kita sudah dapat langsung mengoptimisasi antenna dengan cara menekan tombol "Start".
Bagi anda yang ingin mengoptimisasi ke impedansi tertentu, kita perlu mengubah-nya pada menu Advanced.
Bagi anda yang ingin mengoptimisasi ke frekuensi tertentu, bisa beberapa frekuensi sekaligus kalau antenna yang di rancang adalah multiband, maka dapat masuk ke menu Band Settings.
Dalam contoh gambar, antenna di optimasi untuk bekerja sekaligus pada tiga (3) frekuensi center, yaitu, 10.12MHz, 7.035MHz, dan 3.8MHz.
Tekan tombol "Start" jika semua goal yang kita inginkan telah dimasukan. MMANA akan berusaha mengoptimasi disain antenna sesuai dengan goal yang kita inginkan.
sumber:
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Merancang_Antenna_Amatir_Radio_dengan_MMANA#Menganalisa_Antenna_Sederhana
Langganan:
Postingan (Atom)